Kilas balik 1 Muharram dan 10 Muharram
1 Muharram dan 10 Muharram
Selamat tahun baru Hijriah, 1 Muharram 1434H! Semoga dunia Islam dan dunia keseluruhan umumnya, dan Indonesia khususnya menjadi lebih baik di tahun ini. Amin!
Gambar
diatas adalah ilustrasi kuda tunggangan Imam Huseyn bin Ali bin Abi
Thalib yang kembali ke kemah beliau karena tuannya telah tewas dibantai
oleh tentara Yazid bin Muawiyah.
Muharram (محرّم) adalah bulan pertama tahun penanggalan Islam, Hijriyah. Ditetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar ibnu al-Khattab atas saran dari menantu suci Rasulullah SAW, yakni Imam Ali bin Abi Thalib karamalLahu wajhahu.
Rasulullah SAW sendiri, dengan perkenan Allah SWT dalam firmanNya,
menetapkan bahwa bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang
dimuliakan (Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram), dan didalamnya
dilarang melakukan peperangan dan tindak kekerasan lainnya, walaupun
kemudian di-mansukh kan oleh sebagian ulama disebabkan banyaknya
pembantaian dan peperangan yang terjadi dibulan ini, seperti misalnya
pembantaian atas diri Imam Huseyn bin Ali di padang Karbala, 10 Muharram
61H. Rasulullah SAW juga menetapkan bahwa Muharram adalah bulan nya
Allah (shahrulLah) dan merupakan bulan yang mulia sesudah Ramadhan.
Sebagaimana
umumnya menyambut tahun baru, umat Islam dibeberapa negara juga
merayakannya sebagai hari permulaan tahun, berdoa semoga tahun ke depan
menjadi tahun yang lebih baik dari sebelumnya. Tahun baru bisa berarti
juga kelahiran kembali, reposisi semangat dan motivasi, menjadi momentum
untuk meneguhkan tekad menghadapi hidup. Namun dibeberapa negara, dan
dibeberapa komunitas Muslim Syiah, bulan Muharram menjadi bulan yang penuh duka, secara mengingat tragedi Karbala yang terjadi di dalamnya.
Suatu
ketika di suatu masa, seorang pemimpin keluarga, pemimpin komunitas
yang disucikan, selama 10 hari berturut2 dipaksa untuk berpuasa di
padang gersang, tak jauh darinya ada oase yang dijaga oleh tentara2
bengis yang berpedoman pada kitab yang sama, al-Quran yang mulia. Imam Huseyn bin Ali Sayyidu- syuhada Alaihimussalam,
cucunda Rasulullah SAW dengan kekuatannya yang hanya berjumlah 72
orang melewati hari ke 10 Muharram tahun 61Hijriah dengan erangan ketika
leher suci beliau dipenggal oleh Syimr bin Dzil Jausyan. Cerita lengkap dapat disimak di link ini; Pembantaian di Karbala.
Dan kemudian sejarah membuktikan, pembantaian demi pembantaian yang
dilakukan oleh sesama Muslim diteruskan oleh para durjana bersorban demi
kekuasaan dunia.
Tak ada kisah tragis yang melebihi kedahsyatan tragedi Karbala,
bahkan Raja Bani Umayah waktu itu, Yazid bin Muawiyah secara diplomatis
berusaha menyangkal kejadian itu dan melemparkan tanggung jawab ke
panglima perangnya yang durjana Ubaidillah bin Ziyad, walaupun strategi
politik dan kenyataan sejarahnya malah menguatkan hal itu. Imam Huseyn
bin Ali AS adalah Amirul Mukminin dan Khalifah Nabi yang sah yang
dipilih oleh umat Islam waktu itu, sepeninggal saudaranya Hasan bin Ali
AS. Perseteruan politik dan kerakusan akan kekuasaan oleh Bani Umayah
membuat mereka hilang ingatan, berusaha membantai lawan politiknya yang
tak lain adalah cucunda Rasulullah SAW.
10
Muharram tahun 61 Hijriah, Imam Husain a.s. gugur syahid di Padang
Karbala. Sebelumnya, Imam Husain a.s. dipaksa untuk berbaiat kepada
Yazid yang telah mengangkat diri sebagai khalifah umat muslimin. Imam
Husain menolak berbaiat dan beliau bersama 72 sahabat dan anggota
keluarganya, meninggalkan Madinah untuk menuju kota Kufah. Sebelumnya, rakyat kota
Kufah mengundang beliau agar memimpin perjuangan melawan Yazid. Namun,
represi dari pemerintahan Yazid membuat rakyat Kufah berkhianat dan
dalam perjalanan menuju Kufah, kafilah Imam Husain digiring ke Padang
Karbala, di tepi sungai Eufrat. Akhirnya pada tanggal 10 Muharam,
pasukan Yazid menyerang Imam Husain. Dalam pertempuran yang sangat tidak
seimbang itu, Imam Husain dan para pembela setia beliau gugur syahid.
Akulah Husein putra Ali, putra Fatimah
Untuk tunduk, aku tak kan sudi
Kubela keluarga ayahku sampai mati
aku memegang teguh agama Nabi
Kafilah Karbala Tiba diDamaskus
1 Shafar tahun 61 Hijriah, kafilah Karbala tiba di Damaskus, ibu kota pemerintahan Yazid bin Muawiyah. Dua puluh hari sebelumnya, tanggal 10 Muharram, Imam Husain a.s. beserta 72 anggota kafilah beliau bertempur di Padang Karbala melawan pasukan Yazid yang berjumlah ribuan orang. Imam Husain a.s. dan beberapa kerabat serta sahabat setia beliau gugur syahid dalam pertempuran ini. Sisa rombongan yang terdiri dari kaum perempuan, anak-anak, dan Imam Ali Zainal Abidin yang saat itu sedang sakit, ditawan oleh pasukan Yazid dan digiring ke Damaskus. Di hadapan khlayak Damaskus, Imam Zainal Abidin dan Sayyidah Zainab menyampaikan kejadian Karbala dan membongkar perilaku keji pasukan Yazid. Untuk mengelakkan kemarahan rakyatnya, Yazid mengingkari telah memerintahkan pembunuhan terhadap Imam Husain a.s. dan melemparkan kesalahan kepada komandan pasukannya, Ubaidillah bin Ziyad. Yazid juga terpaksa membebaskan kafilah Karbala untuk kembali ke Madinah.
Selanjutnya, dimasa kekhalifaan dinasti Umayah dan Abbasyah, para Imam AhlulBayt
diberangus hak politiknya. Walaupun demikian, pengikut-pengikutnya
tetap setia sampai saat ini. Tercatat beberapa kerajaan Islam yang
kemudian berdiri dan berlandaskan perjuangan Imam Huseyn bin Ali;
semisal Dinasti Fatimiah di Mesir dan Republik Islam Iran.
1 Muharram
Khalifah Umar Al-Khattab menetapkan adalah hari pertama bagi setiap tahun baru Islam (Kalendar Hijriah) atas usul sahabat Ali bin Abi Thalib..
10 Muharram
- 10 Muharram - Dinamakan juga Hari Asyura. yakni pembantaian cucunda Rasulullah SAW, al Huseyn bin Ali, di padang Karbala, oleh tentara-tentara Yazid bin Muawiyah. Kepala beliau dipenggal dan diarak sampai Damaskus. Keluarga beliau termasuk anak2 dibantai dan dibunuh, terkecuali wanitanya yang kemudian dijadikan tawanan perang….
- Nabi Adam bertaubat kepada Allah.
- Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
- Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
- Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
- Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
- Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
- Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah.
- Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
- Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
- Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
- Kesalahan (??) Nabi Daud diampuni Allah.
- Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.
- Hari pertama Allah menciptakan alam.
- Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
- Hari pertama Allah menurunkan hujan.
- Allah menjadikan ‘Arasy.
- Allah menjadikan Luh Mahfuz.
- Allah menjadikan alam.
- Allah menjadikan Malaikat Jibril.
- Nabi Isa diangkat ke langit
Sumber : http://www.saefudin.info/2009/02/kilas-balik-1-muharram-dan-10-muharram.html#.UKQxx6DETiQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar